Apasih Kultur Jaringan Itu?
Kultur dapat
didefinisikan sebagai teknik membudidayakan jaringan agar menjadi organisme
yang utuh dan mempunyai sifat yang sama dengan induknya. Kultur jaringan
merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman secara vegetatif. Kultur jaringan
merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman
seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media
buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah
tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan
bergenerasi menjadi tanaman lengkap. Kultur jaringan adalah serangkaian
kegiatan yang dilakukan untuk membuat bagian tanaman (akar, tunas, jaringan
tumbuh tanaman) tumbuh menjadi tanaman utuh (sempurna) dikondisi in vitro
(didalam gelas).
Keuntungan dari kultur
jaringan lebih hemat tempat, hemat waktu, dan tanaman yang diperbanyak dengan
kultur jaringan mempunyai sifat sama atau seragam dengan induknya. Contoh
tanaman yang sudah lazim diperbanyak secara kultur jaringan adalah tanaman
anggrek. Metode kultur jaringan dikembangkan untuk membantu memperbanyak
tanaman, khususnya untuk tanaman yang sulit dikembangbiakkan secara generatif.
Bibit yang dihasilkan dari kultur jaringan mempunyai beberapa keunggulan,
antara lain: mempunyai sifat yang identik dengan induknya, dapat diperbanyak
dalam jumlah yang besar sehingga tidak terlalu membutuhkan tempat yang luas,
mampu menghasilkan bibit dengan jumlah besar dalam waktu yang singkat,
kesehatan dan mutu bibit lebih terjamin, kecepatan tumbuh bibit lebih cepat
dibandingkan dengan perbanyakan konvensional.
Dasar teknik kultur
jaringan adalah bahwa sel tanaman mempunyai sifat totipotensi yaitu kemampuan
sel untuk tumbuh dan berkembang membentuk tanaman lengkap dalam medium aseptik
yangmengandung unsur hara dan zat pengatur tumbuh yang sesuai.
Bagaimana tahapannya?
Tahapan yang dilakukan
dalam perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan adalah : Pembuatan
media, Intisiasi, Sterilisasi, Multipikasi, Pengakaran, dan Aklimatisasi
1. Media
Media merupakan faktor
penentu dalam perbanyakan dengan kultur jaringan. Komposisi media yang
digunakan tergantung dengan jenis tanaman yang akan diperbanyak. Media yang di
gunakan biasanya terdiri dari garam mineral, vitamin, dan hormon. Selain itu di
perlukan juga bahan tambahan seperti agar, gula, dan lain-lain. Zat pengatur
tumbuh (hormon) yang ditambahkan juga bervariasi, baik jenisnya maupun
jumlahnya, tergantung dengan tujuan dari kultur jaringan yang dilakukan. Media
yang sudah jadi ditempatkan pada tabung reaksi atau botol-botol kaca. Media
yang digunakan juga harus disterilkan dengan cara memanaskannya dengan
autoklaf.
Ada dua penggolongan
media tumbuh : media padat dan media cair. Media padat umumnya berupa padatan
gel, seperti agar, dimana nutrisi dicampurkan pada agar. Media cair adalah
nutrisi yang dilarutkan di air. Media cair dapat bersifat tenang atau dalam
kondisi selalu bergerak, tergantung kebutuhan.
2. Intisiasi
Intisiasi adalah
pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan dikulturkan. Bagian tanaman
yang sering digunakan untuk kegiatan kultur jaringan adalah tunas.
Ada beberapa tipe
jaringan yang di gunakan sebagai eksplan dalam pengerjaan kultur jaringan.
Pertama adalah jaringan muda yang belum mengalami diferensiasi dan masih aktif
membelah (meristematik) sehingga memiliki kemampuan regenerasi yang tinggi.
Jaringan tipe pertama ini bisa ditemukan pada tunas apikal, tunas aksiler,
bagian tepi daun, ujung akar, maupun kambium batang. Tipe jaringan kedua adalah
jaringan parenkima, yaitu jaringan penyusun tanaman muda yang sudah mengalami
diferensiasi dan menjalankan fungsinya. Contoh jaringan tersebut adalah
jaringan daun yang sudah berfotosistesis dan jaringan batang atau akar yang
berfungsi sebagai tempat cadangan makanan.
3. Sterilisasi
Sterilisasi adalah bahwa segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan di tempat yang steril, yaitu dilaminar flow dan menggunakan alat-alat yang juga steril. Sterilisasi juga dilakukan terhadap peralatan, yaitu menggunakan etanol yang disemprotkan secara merata pada peralatan yang digunakan. Teknisi yang melakukan kultur jaringan juga harus steril.
Sterilisasi adalah bahwa segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan di tempat yang steril, yaitu dilaminar flow dan menggunakan alat-alat yang juga steril. Sterilisasi juga dilakukan terhadap peralatan, yaitu menggunakan etanol yang disemprotkan secara merata pada peralatan yang digunakan. Teknisi yang melakukan kultur jaringan juga harus steril.
4. Multiplikasi
Multiplikasi adalah
kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam eksplan pada media. Kegiatan
ini dilakukan di laminar flow untuk menghindari adanya kontaminasi yang
menyebabkan gagalnya pertumbuhan eksplan. Tabung reaksi yang telah ditanami
eksplan diletakkan pada rak-rak dan ditempatkan di tempat yang steril dengan
suhu kamar.
5. Pengakaran
Pengakaran adalah fase
dimana eksplan akan menunjukan adanya pertumbuhan akar yang menandai bahwa
proses kultur jaringan yang dilakukan mulai berjalan dengan baik. Pengamatan
dilakukan setiap hari untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan akar serta
untuk melihat adanya kontaminasi oleh bakteri ataupun jamur. Eksplan yang
terkontaminasi akan menunjukan gejala seperti berwarna putih atau biru
(disebabkan oleh jamur) atau busuk (disebabkan bakteri).
6. Aklimatisasi
Aklimatisasi adalah
kegiatan memindahkan eksplan keluar dari ruangan aseptic ke bedeng. Pemindahan
dilakukan secara hati-hati dan bertahap, yaitu dengan memberikan sungkup.
Sungkup digunakan untuk melindungi bibit dari udara luar dan serangan hama
penyakit karena bibit hasil kultur jaringan sangat rentan terhadap serangan hama
penyakit dan udara luar. Setelah bibit mampu beradaptasi dengan lingkungan
barunya maka secara bertahap sungkup dilepaskan dan pemeliharaan bibit
dilakukan dengan cara yang sama dengan pemeliharaan bibit generatif.
Nah, sekarang sudah tahu kan apa itu kultur jaringan. Selamat mencoba!
(Berbagai Sumber)
(Berbagai Sumber)