WILHELM CONRAD RONTGEN Sang Penemu Sinar-X


Hai sobat Blogger, bisakah kita bayangkan andai kata dunia tak punya alat Rontgen? Nyaris mustahil! Wilhelm Conrad Rontgen seorang fisikawan Jerman menemukan teknologi sinar-X yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan, terutama dunia medis. Teknologi ini di Indonesia populer dengan sebutan Sinar Ronsen, yang diadaptasi dari nama Rontgen. Si penemu sinar X dilahirkan tahun 1845 di kota Lennep, Jerman. Dia peroleh gelar doktor tahun 1869 dari Universitas Zurich dalam usianya yang ke-24. Selama sembilan belas tahun sesudah itu, Rontgen bekerja di berbagai universitas. 

Pada tahun 1888 dalam usianya yang ke-43 dia diangkat sebagai mahaguru di bidang Fisika dan Direktur Lembaga Unicersitas Wurgurg. Di situlah, tahun 1895, Rontgen membuat penemuan yang membuat namanya kesohor. Dia menemukan suatu penemuan yang sangat menggoncangkan dunia ilmu pengetahuan, berupa sinar yang dapat menembus kulit, yang dinamakan Sinar X.

Rontgen tak sengaja menemukan sinar-X ini di laboratoriumnya, yang terletak di Kota Wurzburg. Saat itu Rontgen tengah menguji apakah sinar katoda dapat menembus kaca. Sinar yang menuju layar ditutupnya rapat-rapat dengan karton hitam. Listrik dinyalakan. Dia sangat heran ketika di layar tampak cahaya yang memijar. Sebagai seorang ilmuwan, dia tahu kalau bentuk radiasi tak kelihatan sedang berlangsung dalam percobaannya. Listrik dimatikan. Cahaya dalam layar ikut padam. Rontgen lalu menyebut cahaya itu sebagai sinar-X karena asalnya yang saat itu belum diketahui secara pasti.

Sinar-X belakangan diketahui berupa gelombang energi elektromagnetik yang gerakannya mirip dengan sinar cahaya, namun panjang gelombangnya kurang lebih 1.000 kali lebih pendek dari cahaya.

Rontgen lalu mengadakan sejumlah eksperimen untuk mengetahui lebih lanjut penemuan sinar itu. Dia akhirnya mengetahui bahwa sinar-X dapat menembus daging manusia, namun tidak sampai menembus substansi yang lebih padat seperti tulang atau timah, sehingga dapat difoto.
Pada 1897, sinar-X untuk kali pertama digunakan pada Perang Balkan. Dokter militer saat itu sudah bisa mengetahui peluru yang ada di dalam tubuh maupun patahan tulang dari pasien yang bersangkutan. 

Penggunaan sinar X yang paling dikenal tentu saja di bidang pengobatan dan diagnosa gigi. Penggunaan lain adalah di bidang radioterapi, di mana sinar X digunakan untuk menghancurkan tumor ganas atau mencegah pertumbuhannya.

Sinar X juga banyak digunakan di perbagai keperluan industri. Misalnya, bisa digunakan buat ukur tebal sesuatu benda atau mencari kerusakan yang tersembunyi. Sinar X juga berfaedah di banyak bidang penyelidikan ilmiah, mulai dari biologi hingga astronomi. Khususnya, sinar X menyuguhkan para ilmuwan sejumlah besar informasi yang berkaitan dengan atom dan struktur molekul.

Atas penemuan sinar-X, pada 1901, Rontgen menerima penghargaan Nobel di bidang fisika. Kini, foto ronsen tidak hanya digunakan di dunia medis, namun juga berguna untuk analisis material di bidang riset, bahkan juga digunakan menjadi peralatan keamanan, seperti mesin pemindai yang sering terlihat di bandar udara.

Wilhelm Conrad Rontgen tutup usia pada tahun 1923 di Munich, Jerman. Meninggalkan seorang istri dan seorang anak angkat.

(berbagai sumber)

Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Sampai jumpa di artikel berikutnya.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »